Home » » Kecanduan Motivator

Kecanduan Motivator

Written By Rizal Budianto on Sunday, May 17, 2015 | 11:33 PM

Entah mengapa beberapa tahun belakangan ini banyak banget orang yang disebut motivator. Para motivator bisa kita lihat di acara-acara TV, media sosial, seminar-seminar, dsb. Motivator itu apa sih sebenernya? motivasi itu apa? apakah kita butuh motivator?

Apa Itu Motivator?


Menurut Wikipedia, Motivator adalah orang yang memiliki profesi atau pencaharian dari memberikan motivasi kepada orang lain. Pemberian motivasi ini biasanya melalui pelatihan (training), namun bisa juga melalui mentoring, coaching atau counselling.

Jadi, motivator itu adalah profesi. Mereka memberikan motivasi kepada orang-orang yang kehilangan motivasi, dan mereka mendapatkan uang dari orang-orang itu. Lalu, motivasi itu apa sih sebenernya?


Motivasi Itu Apa?


Singkatnya Motivasi adalah dorongan untuk mencapai sesuatu hal dalam hidup.  Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari luar yaitu seperti motivasi yang diberikan oleh para motivator.

Apakah Kita Butuh Motivator?


Jawabannya bisa iya bisa tidak. Kita memang butuh motivator tapi motivator itu harusnya diri kita sendiri. Karena bagi gue, sekuat apapun motivasi dari luar, tapi kalo kita gak punya motivasi dari dalam diri sendiri kita gak bakal bergerak ke arah yang kita tuju.

Lalu mengapa judul tulisan ini adalah kecanduan motivator? Pertama, dalam beberapa bulan terakhir gue sering nonton acara TV, video-video di Youtube, MP3 yang dibuat oleh para motivator itu. 

Setiap ada masalah, gue langsung lari dari masalah dengan mendengarkan para motivator itu dan berharap masalah bisa selesai. Hal ini jadi seperti sebuah candu. 

Saat ada masalah, langsung pergi ke seorang motivator dan dengan datang ke motivator itu dengan harapan masalah gue bisa selesai. 

Padahal gak ada yang berubah, masalah gue gak selesai, hanya hati gue aja yang tenang dan tambah semangat. Seperti orang yang kecanduan rokok, saat ada masalah langsung merokok supaya tenang.

Jadi, menurut gue Motivator itu bisa membuat kita kecanduan. Kecanduan akan kata-kata mutiaranya, motivasinya, nasehat-nasehatnya. 

Tapi mendengarkan kata-kata mutiara, motivasi, atau nasehat  aja gak akan menyelesaikan masalah yang kita hadapi, sob! Kita hanya lari dari keadaan. 

Yang harus kita lakukan saat ada masalah adalah menghadapinya, bukan lari dari masalah itu.

Kesimpulannya, kita gak butuh motivator. Kita bisa menyelesaikan masalah kita sendiri, karena yang paling mengerti diri kita ya kita sendiri bukan orang lain. 

Kalau ada masalah, ya harus kita hadapi dan selesaikan dengan gagah berani. Kita gak perlu dateng ke seminar motivasi dulu baru bisa menyelesaikan masalah kita.

Berikut kutipan dari postingan Steve Pavlina yang berjudul "Self-Help Junkies" tentang orang-orang yang kecanduan membaca buku-buku motivasi, datang ke seminar motivasi dan orang-orang itu menganggap bahwa dengan datang ke seminar motivasi dapat mengubah keadaan mereka, padahal tidak. Kalau bukan mereka sendiri yang mengubahnya.

For a self-help junkie, the pursuit of personal development becomes a means of escape, at best a form of procrastination and at worst a serious addiction.  The junkie avoids dealing with the real problems of his/her life in order to embrace the delusional fantasy that reading books and going to seminars is some form of progress or therapy, an end unto itself.  But despite the emotional rollercoaster this approach can create, for the most part those positive changes never materialize.  Year after year the self-help junkie devours volumes of material while the practical application of such knowledge remains just beyond the horizon.  Their health, finances, relationship status, and level of awareness are largely unchanged, even after years of presumed life-altering breakthroughs.  This enormous time investment in self-help is nothing but mental masturbation.


Apa pendapat kalian tentang motivator sob? Apakah kita butuh motivator? Kalau iya, kenapa? Kalau tidak, kenapa?
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Ngobrol Di Twitter Sob!

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. LEARN TO WRITE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger