Home » » Bola kasti

Bola kasti

Written By Rizal Budianto on Tuesday, April 30, 2013 | 7:22 PM

Prankk! suara kaca rumah tetangga pecah karena lemparan bola kasti kami yang sedang bermain di sore hari itu, "woy anak-anak kardus, lu apain nih kaca rumah gua?" terdengar teriakan pak adi memaki kami yang tidak sengaja mengenai kaca rumahnya dengan bola kasti kami. Tidak lama kemudian pak adi menghampiri kami sambil memegang bola kasti yang terlempar mengenai kaca rumahnya, dia memegang erat bola kasti tersebut ditangan kirinya dengan mata melotot terlihat sangat marah sambil menunjukkan telunjuk kanannya ke arah kami seakan dia ingin melempar balik bola itu ke arah kami

"SIAPA YANG MELEMPAR BOLA INI?" tanya pak adi dengan nada tinggi

kami semua terdiam ketakutan dan tak ada yang berani menjawab

"SIAPAAAAA?!!" tanya pak adi lagi sambil menarik bagian depan baju saya

"Maafkan kami pak adi, kami tidak sengaja melempar bola kasti itu sehingga memecahkan kaca rumah pak adi", jawabku dengan nada orang yang ketakutan.

"KALIAN TAU TIDAK BAHWA HARGA KACA RUMAH INI SEHARGA SETENGAH GAJI SAYA DALAM SEBULAN! SEENAKNYA SAJA KALIAN PECAHKAN KACA RUMAH SAYA BIAR RAMAI SEPERTI INI? 

"Tapi pak, kami tidak sengaja pak" kata temanku

"Baiklah kalau kalian tidak sengaja, saya maafkan kalian tapi kalian harus ganti kaca saya yang pecah!"

Kemudian kami semua mengumpulkan uang yang ada di kantong kami semua dan terkumpul dua puluh ribu rupiah dan langsung kita kasih uang itu ke pak adi untuk membeli kaca baru.

"Cuma dua puluh ribu? mana cukuplah uang segini untuk beli kaca baru! kata pak adi dengan muka yang kembali terlihat kesal.

 "tapi uang kami cuma segitu pak, bapak mau terima ya syukur alhamdulillah, kalo gak mau yaudah" kata temanku yang lain.

 "okay fine, saya terima uang kalian dan cepat sana kalian pergi dan jangan ulangi lagi dan jika mengulangi lagi, kalian akan hancur sehancur-hancurnya seperti kaca yang kalian pecahkan ini!"

"halah lebay lu pak adi, lu mau ngancurin kita gimana? lu sendiri, gue rame-rame, yang ada lu malah kita karungin terus kita buang ke sungai amazon sana biar dimakan sama piranha hahahaha". kataku yang mencoba menenangkan suasana.

sejak kejadian sore itu, kami semua tetap bermain bola kasti setiap sore tanpa rasa takut akan mengulangi kesalahan yang sama, karena begitulah hakikat anak-anak, anak-anak tak pernah takut dalam mencoba meskipun hal itu berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Ngobrol Di Twitter Sob!

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. LEARN TO WRITE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger